Belasan Mahasiswa yang Demo Tolak RUU Pilkada di DPRD Jateng Dilarikan ke RS

JPNN.com, SEMARANG - Sebanyak 18 mahasiswa dilarikan ke rumah sakit seusai berunjuk rasa menolak pengesahan RUU Pilkada di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng, Kamis (22/8).

Belasan mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Semarang itu mengalami luka-luka setelah berhamburan akibat tembakan gas air mata dan water cannon.

Komite Aksi Kamisan Iqbal Alma menyebut seluruh korban berjumlah 26 orang. Sebanyak 18 di antaranya dilarikan ke empat rumah sakit (RS) di Kota Semarang.

Sebanyak 15 mahasiswa dirawat di RS Roemani Muhammadiyah, masing-masing satu mahasiswa mendapat perawatan di RSUP Dr Kariadi, RS Telogorejo, dan RS Hermina Pandanaran.

"Ada satu mahasiswa Undip Semarang kena tembak peluru gas air mata, hidungnya dijahit," kata Iqbal kepada wartawan.

Terpisah, Kuasa Hukum Massa Aksi Arif Syamsudin mengatakan ada sejumlah korban yang dibawa ke UKS SMK Negeri 4 Semarang. Rata-rata korban menderita sesak napas.

Menurutnya, awal aksi mahasiswa berjalan lancar di depan Gedung DPRD Jateng. Saat itu mahasiswa berencana masuk ke halaman gedung wakil rakyat Jateng itu.

Terdapat pula aksi simbolik dengan menyegel DPRD Jateng sebagai bentuk ungkapan hati nurani DPR telah mati yang dilanjutkan ada teaterikal sidang rakyat.

Menurutnya, mahasiswa telah berusaha masuk secara damai. Akan tetapi, polisi menghalang-halangi massa yang ingin masuk gedung. 

"Sampai akhirnya kami bisa masuk dan di situlah ada satu orang diciduk sama polisi," katanya.(mcr5/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru: